BUDIDAYA TANAMAN KANGKUNG DARAT (Ipomea reptans) DI RUMAH (Minggu ke-2)



Pada minggu pertama penanaman dijelaskan bahwa budidaya tanaman kangkung dilakukan dengan menebarkan benih secara langsung ke dalam polybag. Benih mulai berkecambah 4 hst. Pada 6 hst tanaman kangkung memiliki tinggi rata-rata 3cm dengan daun dan batang yang berwarna hijau,
Sekarang, setelah 13 hst tanaman jagung terus mengalami pertumbuhan baik tinggi tanaman dan jumlah daun. Terlihat pada tabel 1.
No.
Tanaman Kangkug
Tinggi (cm)
Jumlah Daun
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
4
4,5
3
4,5
4
6
6
6
6
6
Tabel 1. Hasil Pengamatan Tanaman Jagung 13 hst
            Terlihat pada hasil pengamatan pertumbuhan tanaman kangkung setelah 7 hari dari penggamatan sebelumnya tidak terlalu jauh berbeda (dapat dilihat pada gambar 1 dan gambar 2). Padahal dalam penelitian Hidayati et. all., (2017) tinggi tanaman kangkung setelah 14 hst rata-rata dapat mencapai 10 cm.

Gambar 1. 6 HST
Gambar 2. 13 HST

              Lambatnya pertumbuhan tanaman kangkung ini dapat disebabkan oeh kondisi tanaman kangkung yang terlalu padat (Gambar 3) sehingga pada 10 hst dilakukan penjarangan (Gambar 4). Penjarangan merupakan suatu tindakkan pengurangan banyaknya tanaman untuk memberi ruang tumbuh bagi tanaman yang tersisa dengan memindahkan tanaman ke lahan lain. Adanya penjarangan ini juga, dimungkinkan tanaman kangkung mengalami stress sehingga pertumbuhan tanaman terhambat.

Gambar 3. Sebelum penjarangan
Gambar 4. Penjarangan

Selain kemungkinan-kemungkinan diatas, lambatnya pertumbuhan tanaman kangkung ini juga dapat disebabkan oleh kurangnya unsur hara yang diperlukan oleh tanaman. Hingga 13 hst ini tanaman kangkung belum diberi pupuk susulan. Unsur hara yang tersedia hanya unsur hara yang terdapat pada pupuk dasar berupa pupuk kandang. 


Sri Nanda Alfiani
1177060082

DAFTAR PUSTAKA
Hidayati et. al,. 2017. Kajian Penggunaan Nutrisi Anorganik terhadap Pertumbuhan Kangkung (Ipomea reptans Poir) Hidroponk Sistem Wick. Vol. 4 No. 2 : 75-81.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar