Sebagai seorang mahasiswa agroteknologi, teknik
berbudidaya perlu diketahui, dipahami serta dipraktekkan. Pada semester 6 ini,
terdapat mata kuliah budidaya tanaman hortikultura yang mana di dalamnya kita
akan mempelajari dan belajar praktek untuk budidaya tanaman hortikultura
dimulai dari pra tanam hingga pasca panen. Akan tetapi karena keadaan yang
tidak memungkinkan untuk melakukan praktikum di kampus yang disebabkan oleh
situasi pandemik covid-19, maka budidaya tanaman hortikultura dilakukan di
rumah masing-masing dengan tujuan agar masing-masing mahasiswa dapat mengkonsep
dan merencanakan budidaya tanaman hortikultura serta memiliki pengalaman
berbudidaya tanaman hortikultura dengan sederhana di rumah.
Saya membudidayakan tanaman kangkung di Kabupaten Karawang, Cikampek Selatan. Daerah ini termasuk dataran rendah dengan ketinggian wilayahnya kurang lebih 25 Mdpl, mempunyai temperatur udara rata-rata 27 °C dengan tekanan udara rata-rata 0,01 milibar, penyinaran matahari 66 persen dan kelembaban nisbi 80 persen. Curah hujan tahunan berkisar antara 1.100 – 3.200 mm/tahun. Pada bulan Januari sampai April bertiup angin Muson Laut dan sekitar bulan Juni bertiup angin Muson Tenggara. Kecepatan angin antara 30 – 35 km/jam, dan lamanya tiupan rata-rata 5 – 7 jam. (Bappeda Kabupaten Karawang, Tahun 2011)
Persiapan budidaya yaitu penyediaan alat bahan
seperti benih, media tanam, pot dan kored. Benih yang saya dapatkan berasal
dari salah satu toko di pasar Cikampek, media tanam yang saya gunakan yaitu
tanah dan kotoran ayam dengan perbandingan 2:1. Saya menanam di dua pot
berukuran diameter 6,5 cm dan tingginya 11 cm . Dalam satu pot terdapat sekitar
10 lubang tanam, dalam satu lubang tanam ditanami 1 butir benih kangkung. Saya menanam
tanaman kangkung pada tanggal 3 April.
Gambar 1. Pot Beserta Media Tanam Kored Benih Kangkung |
Pada pengamatan minggu pertama terhitung 5 hari setelah tanam, tanaman kangkung sebagian sudah tumbuh tetapi sebagian lagi baru berkecambah. Kangkung yang sudah berkecambah memiliki batang dan daun berwarna hijau dan juga ada yang berwarna hijau kekuningan. Pada sampel pot 1 terdapat 4 tanaman kangkung yang sudah tumbuh, masing-masing memiliki tinggi 5 cm, 4,5 cm, 4 cm, dan 3 cm. Sedangkan benih yang lainnya baru mulai berkecambah. Untuk pemeliharaan, dilakukan penyiraman saat pagi dan sore jika tidak hujan, sedangkan jika hujan penyiraman dilakukan saat pagi saja.
Seperti itu hasil pengamatan tanaman hortikultura kangkung saya,
diharapkan pada minggu selanjutnya tanaman kangkung yang saya budidaya tumbuh
baik sehingga memiliki progres pertumbuhan yang optimal.
Saljia Raihan Nurdin
1177060071
Daftar
Pustaka
BAPPEDA
Kabupaten Karawang. (2011). Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Karawang
2011-2031. Kabupten Karawang: BAPPEDA
Emilia dan Ainun. 1999. Kangkung
(Ipomoea reptans). www. Google.com. h. 1- 9.
Plucknett,
D. L dan H.L. Beemer. 1981. Vegetable Farming System in China. Frances.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar