Tanaman
seledri yang sudah berumur 21 hari setelah tanam bertambah tingginya. Daun yang
bertambah muncul pun sudah dapat mencirikan tanaman seledri. Seledri memiliki daun
majemuk menyirip, ganjil, pangkal daun runcing dan tepinya beringgit. Namun, batang tanaman seledri
yang ditanam terlihat rebah atau tidak tegak. Hal itu dapat disebabkan oleh
hujan yang menerpa dan batang daun yang masih muda belum dapat menahan beban
daun dengan baik.
Seledri yang ditanam di polybag ini termasuk seledri daun (Apium graveolens L. Var Scalinum Alef). Menurut jenisnya, seledri terdiri dari
tiga golongan yaitu; seledri daun, seledri batang, dan seledri umbi. Golongan
seledri tersebut yang banyak ditanam di Indonesia
dari ketiga golongan tersebut adalah seledri
daun (Apium graveolens
L. Var Scalinum Alef). Ashari (1995) menjelaskan bahwa di daerah
tropis seperti Indonesia, tanaman seledri
kurang besar ukuran batangnya sehingga seluruh bagian tanaman digunakan sebagai sayur. Jenis seledri daun tumbuh
di tanah yang agak kering dan cara yang digunakan untuk memanennya adalah
dengan dicabut. Tanaman seledri dapat dipetik hasilnya setelah berumur 2 – 3
bulan setelah penaburan benih. Sama
seperti minggu-minggu sebelumnya, pemeliharaan terhadap tanaman seledri dilakukan
dengan cara penyiraman ketika tidak terkena hujan dan juga penyiangan bila
munculnya gulma yang berada di sekitar tanaman.
Referensi:
Ashari, 1995. Hortikultura Aspek Budidaya. Buku. Penerbit Universitas Indonesia. Jakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar