BUDIDAYA TANAMAN SELEDRI DI POLYBAG (BAGIAN IV)


Tanaman seledri yang sudah berumur 21 hari setelah tanam bertambah tingginya. Daun yang bertambah muncul pun sudah dapat mencirikan tanaman seledri. Seledri memiliki daun majemuk menyirip, ganjil, pangkal daun runcing dan tepinya beringgit. Namun, batang tanaman seledri yang ditanam terlihat rebah atau tidak tegak. Hal itu dapat disebabkan oleh hujan yang menerpa dan batang daun yang masih muda belum dapat menahan beban daun dengan baik. 
            Seledri yang ditanam di polybag ini termasuk seledri daun (Apium graveolens L. Var Scalinum Alef). Menurut jenisnya, seledri terdiri dari tiga golongan yaitu; seledri daun, seledri batang, dan seledri umbi. Golongan seledri tersebut yang banyak ditanam di Indonesia dari ketiga golongan tersebut  adalah seledri daun (Apium graveolens L. Var Scalinum Alef). Ashari (1995) menjelaskan bahwa di daerah tropis seperti Indonesia, tanaman seledri kurang besar ukuran batangnya sehingga seluruh bagian tanaman digunakan sebagai sayur. Jenis seledri daun tumbuh di tanah yang agak kering dan cara yang digunakan untuk memanennya adalah dengan dicabut. Tanaman seledri dapat dipetik hasilnya setelah berumur 2 – 3 bulan setelah penaburan benih. Sama seperti minggu-minggu sebelumnya, pemeliharaan terhadap tanaman seledri dilakukan dengan cara penyiraman ketika tidak terkena hujan dan juga penyiangan bila munculnya gulma yang berada di sekitar tanaman.

Referensi:
Ashari, 1995. Hortikultura Aspek Budidaya. Buku. Penerbit Universitas Indonesia. Jakarta


Tidak ada komentar:

Posting Komentar