Kangkung tergolong sayur yang sangat populer, karena banyak
peminatnya. Kangkung disebut juga Swamp cabbage, Water convovulus, Water
spinach. Berasal dari India yang kemudian menyebar ke Malaysia, Burma, Indonesia,
China Selatan Australia dan bagian negara Afrika.
Jenis
Tanaman
Kangkung termasuk suku Convolvulaceae (keluarga
kangkung-kangkungan). Kedudukan tanaman kangkung dalam sistematika tumbuh-tumbuhan
diklasifikasikan ke dalam :
Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Kelas : Dicotyledonae
Famili : Convolvulaceae
Genus : Ipomoea
Species : Ipomoea reptans
Kelas : Dicotyledonae
Famili : Convolvulaceae
Genus : Ipomoea
Species : Ipomoea reptans
Kangkung merupakan tanaman yang tumbuh cepat yang memberikan
hasil dalam waktu 23 – 25 hari setelah tanam. Kangkung yang dikenal dengan nama
Latin Ipomoea reptans terdiri dari 2 (dua) varietas, yaitu Kangkung Darat yang
disebut Kangkung Cina dan Kangkung Air yang tumbuh secara alami di sawah, rawa
atau parit-parit.
Terdapat perbedaan antara kangkung darat dan kangkung air
yaitu :
Dari warna bunga kangkung air memiliki warna putih
kemerah-merahan, sedangkan kangkung darat memiliki warna putih bersih. Dari bentuk
batang dan daun kangkung air memiliki batang dan daun yang lebih besar daripada
kangkung darat. Warna batang kangkung air berwarna hijau, sedangkan warna
batang kangkung darat berwarna putih kehijau hijauan.
Bagian tanaman kangkung yang paling penting adalah batang
muda dan pucuk-pucuknya sebagai bahan sayur-mayur. Kangkung selain rasanya enak
juga memiliki kandungan gizi cukup tinggi, mengandung vitamin A, B dan vitamin
C serta bahan-bahan mineral terutama zat besi yang berguna bagi pertumbuhan badan
dan kesehatan.
Tanaman kangkung agar bisa tumbuh dengan subur dan sehat
memerlukan berbagai unsur hara yang terkandung dalam pupuk. Agar pemberian
pupuk lebih efektif dan efisien, dosis yang diberikan juga harus diperhatikan.
Berikut adalah penjelasan lebih lengkap mengenai dosis pupuk urea pada tanaman
kangkung.
Cara Memberikan Pupuk
Untuk Tanaman Kangkung
Berikut adalah cara-cara yang bisa Anda gunakan dan ikuti
untuk memberikan pupuk untuk tanaman kangkung, termasuk juga pemberian pupuk
urea:
·Pupuk semai diberikan dengan cara dicampurkan ke
dalam tanah secara merata setelah ditebar pada media tanam. Cara memilih bibit kangkung yang bagus untuk ditanam juga cukup penting untuk
diperhatikan.
·Pemberian pupuk cair untuk tanaman kangkung bisa
diberikan dengan cara pengocoran atau penyiraman
Dosis Pupuk Urea Pada
Tanaman Kangkung
Berikut
adalah contoh dosis pupuk urea pada tanaman kangkung :
·Pemberian pupuk urea pada masa penyemaian
kangkung
Pemberian pupuk urea pada masa penyemaian kangkung bisa tidak
dilakukan. Hal ini karena pada masa penyemaian kangkung cukup diberikan pupuk
kandang atau pupuk kompos sebanyak 2 hingga 3 kg pupuk untuk satu meter persegi
lahan tanam kangkung.
·Pemberian pupuk urea pada masa pertumbuhan dasar
kangkung
Pemberian pupuk urea pada masa pertumbuhan dasar kangkung
bisa dilakukan dengan kombinasi pupuk organik dan pupuk anorganik. Anda bisa
menambahkan pupuk urea untuk tanaman kangkung pada masa ini dengan dosis 75 kg
pupuk urea per hektar lahan tanam kangkung
·Pemberian pupuk urea pada masa setelah tanam
Tanaman kangkung merupakan tanaman dengan umur yang cukup
pendek, yaitu hanya sekitar 30 hingga 45 hari saja. Namun, pemupukan kangkung
pada masa setelah tanam juga cukup penting untuk diperhatikan. Penambahkan pupuk urea 10 hari setelah tanam dengan dosis 50 kg pupuk
urea per hektar lahan tanam kangkung. Pupuk urea bisa ditambahkan lagi 20 hari
setelah tanam dengan dosis 15 kg pupuk urea per hektar lahan tanam kangkung.
Setelah itu, pemberian pupuk urea yang terakhir yaitu pada 30 hari setelah
tanam pupuk urea bisa diberikan dengan dosis 15 kg pupuk urea per hektar lahan
tanam kangkung.
DAFTAR PUSTAKA
Novizan.
2005. Petunjuk Pemupukan yang Efektif. PT. Agromedia Pustaka. Jakarta.
Lingga,
P dan Marsono. 2005. Petunjuk Penggunaan Pupuk. Penebar Swadaya. Jakarta.
Rinsema.
1993. Petunjuk dan Cara Penggunaan Pupuk. Bharata Karya Akdara. Jakarta.
Suriatna,
S. 1992. Pupuk dan Pemupukan, Sfedfatoma Sarana Perkasa. Jakarta.
Yosef Nurul (1177060090)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar