Bayam merupakan tumbuhan yang biasa ditanam
untuk dikonsumsi sebagai sayuran yang mengandung zat besi yang penting. Berbeda
dengan bayam hijau, bayam merah atau Amaranthus
gangeticus masih belum cukup populer dikalangan masyarakat Indonesia. Sama halnya dengan bayam hijau,
bayam merah dapat dibuat lalapan, sayur berkuah hingga salad.
Kandungan gizi yang terdapat di dalam bayam
merah sangat banyak. Selain mengandung
zat besi, bayam merah juga mengandung protein, lemak, karbohidrat, asam folat,
betakaroten, amarantin, kalsium, antioksidan dan vitamin A,C,E.
Tanaman ini dapat dibudidayakan di daerah
yang beriklim panas maupun dingin. Akan tetapi, tanaman ini bisa tumbuh
subur di daerah dataran rendah dengan
suhu yang agak panas. Masa panen bayam merah setelah tanam yaitu sekitar 20-25
hari.
Menanam bayam merah tidak memerlukan lahan
yang luas dan cara perawatan tanaman ini cukup mudah, tidak terlalu sulit seperti
tanaman lainnya. Bayam merah dapat ditanam di pekarangan rumah, bisa menggunakan polibag maupun memanfaatkan
barang-barang yang bekas sebagai tempat penanaman.
Media Tanam |
Berdasarkan
praktikum yang dilakukan tanaman bayam merah sudah mulai tumbuh pada 3 HST atau
bertepatan pada tanggal 05 April 2020 dengan ukuran tanaman berkisar 0,5
cm. Pada 6 HST bertepatan pada tanggal
08 April 2020, daun pada tanaman bayam merah
sudah muncul sebanyak 2 helai dengan ukuran tanaman berkisar 1- 1,5 cm.
Tanaman Bayam 3 HST |
Tanaman Bayam 6HST Proses penanaman selanjutnya akan dibahas di part setelahnya… |
Ulfa Qurrota A'yun
1177060084
Tidak ada komentar:
Posting Komentar