BUDIDAYA TANAMAN KANGKUNG (Ipomea reptans ) BERSKALA RUMAHAN (Part III)


Saat ini saya akan menyampaikan perkembangan praktik budidaya tanaman kangkung yang saya lakukan dipekarangan rumah. Waktu terus berjalan yang tentunya tanaman kangkung yang dibudidayakan pastinya akan berkembang tumbuh tinggi. Saat ini, tanaman kangkung sudah 19 HST. Perkembangan dan pertumbuhan tanaman kangkung dapat dilihat secara fisik yaitu bertambahnya tinggi, lebarnya batang serta jumlah daun yang tumbuh. Perkembangan tersebut dapat dilihat pada tabel berikut :
No.
Tanaman kangkung
Tinggi (cm)
Lebar batang (mm)
Jumlah daun
1.       
1
10,7
2
5
2.       
2
6,5
2
6
3.       
3
8
2
4
4.       
4
6
2
5


Gambar 1 . Tanaman Kangkung 19 HST

Beberapa waktu lalu tepatnya pada 15 HST, tanaman kangkung ini dilakukan pemberian pupuk urea (Nitrogen) dan phonska. Pemberian pupuk ini bertujuan untuk tanaman kangkung dapat tumbuh dan berkembang lagi dengan adanya nutrisi tambahan. Untuk meningkatkan produktivitas tanaman kangkung dapat dilakukan dengan beberapa cara, salah satunya  adalah pemberian  pupuk dangan  jenis, dosis dan cara  yang tepat. Fungsi utama pupuk adalah menyediakan atau menambah unsur hara yang dibutuhkan tanaman. Unsur hara tersebut  kadang-kadang tersedia dalam  jumlah yang  sedikit,  bahkan tidak  tersedia sama sekali didalam tanah. Keadaan ini disebabkan karena kondisi tanah memang tidak mengandung unsur  hara, pemakaian  tanah  yang terus  menerus  tanpa adanya  perawatan,  dan pengolahan tanah yang salah (Harjana, 2016).
Pemberian nitrogen yang optimal dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman, meningkatkan sintesis protein, pembentukan klorofil yang menyebabkan warna daun menjadi lebih hijau dan meningkatkan ratio pucuk akar. Oleh karena itu pemberian nitrogen yang optimal dapat meningkatkan laju pertumbuhan tanaman (Nur dan Thohari, 2005). Unsur P adalah unsur penting kedua setelah nitrogen yang berperan penting dalam fotosintesis, perkembangan akar, pembentukan bunga, buah dan biji (Simanungkalit, 2006).

Daftar pustaka
Simanungkalit, R.D.M. dan D.A. Suriadikarta. 2006. Pupuk Organik dan Pupuk Hayati. Balai Besar Litbang Sumberdaya Lahan Pertanian, Bogor 10 pp.
Nur, S. dan Thohari. 2005. Tanggap Dosis Nitrogen dan Pemberian Berbagai Macam Bentuk Bolus terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Bawang Merah (Allium ascalonicum L.). Dinas Pertanian. Kabupaten Brebes.
Harjana, Dadan. 2016. Kandungan Gizi dan Manfaat Kangkung. Diakses pada 22 April 2020, dari http://manfaatnyasehat.blogspot.co.id/2014/01/kandungan-gizi-danmanfaat-kangkung.html



Ziza Adisty | 1177060095

Tidak ada komentar:

Posting Komentar