Hortikultura berasal dari bahasa latin,
yaitu hortus (kebun) dan colere (menumbuhkan). Secara harfiah, hortikultura
berarti ilmu yang mempelajari pembudidayaan kebun. Hortikultura merupakan
cabang pertanian yang berurusan dengan budidaya intensif tanaman yang di ajukan
untuk bahan pangan manusia obat-obatan dan pemenuhan kepuasan (Zulkarnain,
2009).
Seperti dalam pengertian menurut
Zulkarnain (2009), bahwa tanaman hortikultura merupakan bahan pangan yang
sangat dibutuhkan terutama dalam kebutuhan hidup sehari-hari. Sehingga sangat
jelas, jika budidaya tanaman hortikultura merupakan hal yang perlu dipelajari dan dipraktekan dikehidupan sehari-hari. Dengan
mempelajarinya, pengetahuan akan tanaman meliputi ciri tanaman yang bagus tahapan budidaya, dan juga faktor apa
saja yang membuat tanaman tersebut tumbuh. Selain itu, dari mempelajari
dan mempraktekan penanaman tanaman
hortikultura, kita tidak perlu bergantung pada petani terutama saat sedang
wabah virus seperti saat ini. Kita bisa
menanam tanaman hortikultura dengan memanfaatkan fasilitas yang ada.
Dari
hal tersebut selain memenuhi tugas,
saya mencoba menanam tanaman sayuran yaitu bayam hijau varietas maestro.
Penanaman dimulai dari tanggal 2 April
2020, yang ditanaman di lahan kosong di rooftop dan satunya lagi di polybag.
Budidaya
hortikultura dilakukan mulai dari tanggal 2
April dengan tanaman yang ditanam ialah tanaman bayam varietas maestro. Penanaman dilakukan di lahan kosong rooftop
yang telah ditanami tanaman sebelumnya.
Dari tanggal 2 hingga 5 April, tanaman
tidak ada yang menunjukan ciri-ciri berkecambah. Sehingga mulai menanam lagi di polybag, yang
terpisah dan lebih terjaga dari tanamannya lainnya. Namun hasil yang ditunjukan
sama, yaitu tanaman tidak berkecambah. Menurut
Imansari dkk (2017) faktor yang mempengaruhi perkecambahan ada 2 yaitu faktor dalam berupa gen, persediaan makanan dalam
biji,hormon,ukuran dan kekerasan biji, dormansi dan faktor luar yaitu air,
temperatur,oksigen, medium. Menurut Utomo (2006) cahaya, suhu dan kelembaban
merupakan tiga faktor utama yang mempengaruhi perkecambahan selama pertumbuhan
anakan.
Tahapan
budidaya yang dilakukan dari tanggal 2 April hingga sekarang ada pengolahan media dimana tanah yang digunakan merupakan
tanah yang bercampur dengan pupuk kambing halus dengan takaran 300 gram untuk
polybag. Kemudian penanaman benih bayam
hijau varietas maestro dengan cara penaburan di atas tanah, kemudian
pemeliharannya hanya penyiraman dengan pemberian pagi dan sore hari juga disesuaikan tergantung cuaca.
Dilihat dari proses selama budidaya, dapat diketahui
bahwa bisa jadi permasalahan dari benih
yang tudak berkecambah bukan dari
faktor external melainkan faktor internal yaitu dari bemih itu sendiri. Seperti
menurut Paramita (2018) bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi viabilitas benih
selama penyimpanan meliputi, faktor internal yaitu kadar air, sifat genetik, viabilitas awal.
Viabilitas benih senduri merupakan daya kecambah benih yang ditunjukkan dengan
gejala metabolisme atau gejala pertumbuhan, selain itu daya kecambah juga
merupakan tolok ukur parameter viabilitas potensial benih (Sadjad, 1994).
Untuk mengetahui lebih lanjut terhadap
permasalahan yang ada, perlu ada pengujian dengan melakukan perendaman benih menggunakan
air hangat, atau memulai taahapan budidaya kembali dengan dimulai dari
pesemaian . Hasilnya akan dilihat pada laporan
minggu depan.
Kesimpulannya, penaman tanaman hortikultura seperti bayam hijau perlu
diperhatikan dari bahan yang digunakan seperti benih hingga pupuknya dan juga
dari tahap budidayanya sendiri. Faktor-faktor berkecambahnya benih juga perlu
di ketahui, dan faktornya sendiri ada dua yaitu faktor eksternal dan faktor
internal. Faktor eksternal air, temperatur,oksigen, medium, cahaya, suhu dan
kelembaban. Untuk faktor internalnya
terdiri dari, faktor internal yaitu kadar air, sifat genetik, viabilitas awal.
Siti Hajar
1177060079
Tidak ada komentar:
Posting Komentar